Halo sahabat selamat datang di website seputarcoralpaintshop.xyz, pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar Sabilal Muhtadin : Membangun Jaringan dari Codingan oleh - seputarcoralpaintshop.xyz, kami sudah mempersiapkan artikel tersebut dengan informatif dan akurat, silahkan membaca
Saat ini, membangun memiliki koneksi/jaringan merupakan salah satu hal penting di dunia kerja. Mendapatkan informasi yang kita butuhkan, adalah saah satu manfaat dari memiliki koneksi. Untuk memiliki koneksi, kita bisa memulainya dengan interaksi di social media, mengikuti suatu paguyuban, atau bahkan mengikuti sebuah kursus.
Mengikuti sebuah kursus, adalah cara Pak Sabilal Muhtadin agar bisa memiliki koneksi dengan teman-teman yang berminat pada programming, termasuk menjalin koneksi dengan trainernya. Berawal dari ketertarikannya dalam membuat website, lulusan kebendaharaan STAN ini, mulai mencoba belajar autodidak dari video pembelajaran yang ada di Youtube.
Namun, hal tersebut berjalan kurang baik, akhirnya diputuskan untuk mengikuti kursus. Disamping mengetahui cara membuat website, Ia juga ingin menambah koneksi dari teman teman yang berminat dalam pemrograman. Meski saat ini, beliau bekerja sebagai PNS di Kementerian Keuangan, dimana programming adalah hal baru baginya, Ia tetap semangat belajar pemrograman.
Setelah mengikuti kelas PHP Code Igniter di Rumah Coding, beliau berharap dapat terus mengembangkan kemampuannya, dan bisa keep in contact dengan trainer. Agar suatu saat ketika mengerjakan project web tersebut, Ia bisa sharing mengenai permasalahan yang dihadapi.
Itulah tadi informasi dari daftar slot online mengenai Sabilal Muhtadin : Membangun Jaringan dari Codingan oleh - seputarcoralpaintshop.xyz dan sekianlah artikel dari kami seputarcoralpaintshop.xyz, sampai jumpa di postingan berikutnya. selamat membaca.
Halo sahabat selamat datang di website seputarcoralpaintshop.xyz, pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar Tutorial Flutter #7 â" Memahami dan Mengenal Expanded Widget oleh - seputarcoralpaintshop.xyz, kami sudah mempersiapkan artikel tersebut dengan informatif dan akurat, silahkan membaca
Dengan menggunakan expanded widget, membuat children dari Row, Column dan flex meluas untuk mengisi ruang yang tersedia di sepanjang sumbu utama semisal horizontal maupun vertical.
Jika beberapa anak diperluas, ruang yang tersedia dibagi antara factor flex.
Expanded widget merupakan turunan dari Row, Column atau Flex dan hanya mendukung pada StatelessWidget dan StatefulWidget.
Agar lebih memahami tutorial kali ini saya akan memberikan dua contoh, yaitu:
Expanded Column Widget
Expanded Row Widget
Letâs go!
Expanded Column Widget
Kali ini kita akan mencoba membuat Expanded Widget dengan Column Widget. Jika membahas Column, artinya akan membuat Expanded secara vertical. Berikut kodenya:
import 'package:flutter/material.dart'; class ExpandedColumnExample extends StatelessWidget {   @override   Widget build(BuildContext context) {     return Scaffold(       appBar: AppBar(         title: Text('Expanded Column Sample'),       ),       body: Center(         child: Column(           children: [             Container(               color: Colors.blue,               height: 100,               width: 100,             ),             Expanded(               child: Container(                 color: Colors.amber,                 width: 100,               ),             ),             Container(               color: Colors.blue,               height: 100,               width: 100,             ),           ],         ),       ),     );   } }
Hasilnya:
Expanded Row Widget
Kebalikan dari Column, Row akan memperluas secara horizontal. Berikut contoh kode dan hasilnya:
Kode:
import 'package:flutter/material.dart'; class ExpandedRowExample extends StatelessWidget {   @override   Widget build(BuildContext context) {     return Scaffold(       appBar: AppBar(         title: Text('Expanded Row Sample'),       ),       body: Center(         child: Row(           children: [             Container(               color: Colors.blue,               height: 100,               width: 100,             ),             Expanded(               child: Container(                 color: Colors.amber,                 height: 100,               ),             ),             Container(               color: Colors.blue,               height: 100,               width: 100,             ),           ],         ),       ),     );   } }
Hasil:
Kapan Harus Menggunakan Expanded Column Widget?
Expanded Column sebaiknya digunakan apabila kita ingin memperluas wilayah widget secara vertical.
Kapan Harus Menggunakan Expanded Row Widget?
Expanded Row Widget sebaiknya digunakan apabila kita ingin memperluas wilayah secara horizontal.
PenutupMengenal dan Memahami Expanded Widget
Demikianlah tutorial salah satu fitur terbaik Flutter yaitu tentang expanded widget kali ini.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Aamiin.
Itulah tadi informasi dari judi online mengenai Tutorial Flutter #7 â" Memahami dan Mengenal Expanded Widget oleh - seputarcoralpaintshop.xyz dan sekianlah artikel dari kami seputarcoralpaintshop.xyz, sampai jumpa di postingan berikutnya. selamat membaca.
Halo sahabat selamat datang di website seputarcoralpaintshop.xyz, pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar Mengenal VueJs dan Kelebihannya. oleh - seputarcoralpaintshop.xyz, kami sudah mempersiapkan artikel tersebut dengan informatif dan akurat, silahkan membaca
Pengembangan web adalah salah satu bisnis paling populer yang di kini sangat gencar dipraktikan. Kini banyak sekali tool dan teknik digunakan oleh developer untuk membuat sebuah website. Banyak teknologi sotware juga digunakan oleh developer untuk membuat web agar lebih cepat, lebih menarik dan user friendly. Vue.js adalah salah satu teknologi baru yang banyak digunakan di seluruh dunia untuk pengembangan web. Vue js sebenarnya adalah framework JavaScript untuk membangun antarmuka pengguna (user interface).
Berikut ini adalah beberapa kelebihan Vue.js dalam pengembangan web dibandingkan dengan framwork atau library yang lain.
Ukuran yang Sangat Kecil Keberhasilan sebuah framework JavaScript bergantung pada ukurannya. Semakin kecil ukurannya, semakin banyak akan digunakan. Salah satu keunggulan terbesar Vue.js adalah ukurannya yang kecil. Ukuran framework ini adalah 18â"21KB. Dengan ukuran yang kecil tersebut, maka proses loading website yang menggunakan Vue JS menjadi lebih cepat. ini mengalahkan semua framework seperti React.js, Angular.js, dan Ember.js.
Mudah dipahami Salah satu alasan mengapa Vue Js sanga popouler adalah karena Vue JS sangat mudah dimengerti bahkan untuk para pemula sekalipun. Developer dapat dengan mudah menambahkan Vue.js ke projek webnya karena strukturnya yang sederhana. Website skala kecil maupun besar dapat dikembangkan menggunakan Vue JS sehingga sangat menghemat banyak waktu. Ketika terjadi masalah, developer dapat dengan mudah melacak bug penyebab kesalahan. Semua ini karena strukturnya yang sederhana.
Mudah diintegrasikan Vue.js juga populer di kalangan pengembang web karena mudah diintegrasikan dengan aplikasi yang sudah berjalan. Hal ini disebabkan karena Vue JS dibuat menggunakan JavaScript dan dapat langsung diintegrasikan ke dalam web/aplikasi lain yang dibangun di atas JavaScript. Ini berarti Vue JS bisa digunakan untuk pengembangan website baru atau website yang sudah ada. Integrasi ini dimungkinkan karena Vue.js memiliki komponen untuk semuanya.
Dokumentasi yang Baik Salah satu alasan mengapa Vue JS banyak diminati adalah karena dokumentasi yang baik dan terperinci. Dengan dukungan dokumentasi yang baik, maka developer akan mudah dalam melakukan pengembangan web menggunakan Vue Js. Dokumentasi Vue.js sangat komprehensif sehingga setiap pengguna yang tahu sedikit tentang JavaScript dan HTML dapat mengembangkan aplikasi atau halaman web sendiri.
Fleksibel Vue JS merupakan salah framework dengan fleksibilitas tinggi. Vue JS memungkinkan developer untuk membuat template dalam file HTML, file JavaScript, dan file JavaScript murni menggunakan node virtual. Fleksibilitas ini juga memudahkan untuk dipahami oleh developer React.js, Angular.js, dan framework JavaScript baru lainnya. Vue.js telah terbukti sangat bermanfaat dalam pengembangan aplikasi-aplikasi sederhana yang dijalankan langsung dari browser.
Komunikasi 2 Arah Dua Arah Terakhir, Vue.js juga memfasilitasi komunikasi dua arah karena arsitektur MVVM-nya yang membuatnya mudah menangani blok HTML. Hal ini mirip dengan dengan Angular.js yang juga mempercepat blok HTML.
Pada akhirnya, kita dapat mengatakan bahwa Vue.js memiliki keunggulan dari semua framework lain seperti Angular.js dan React.js.
Ingin belajar Vue JS dengan cepat? Kali ini, Rumah Coding akan mengadakan workshop intensive Vue JS yang akan dipandu oleh seorang trainer berpengelaman dalam bidang front-end development. Catat tanggalnya.
Itulah tadi informasi dari daftar poker online terpercaya mengenai Mengenal VueJs dan Kelebihannya. oleh - seputarcoralpaintshop.xyz dan sekianlah artikel dari kami seputarcoralpaintshop.xyz, sampai jumpa di postingan berikutnya. selamat membaca.
Halo sahabat selamat datang di website seputarcoralpaintshop.xyz, pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar Tutorial Flutter #4 â" Column Widget oleh - seputarcoralpaintshop.xyz, kami sudah mempersiapkan artikel tersebut dengan informatif dan akurat, silahkan membaca
Rumahcoding.co.id â" Pembahasan kali ini menyangkut salah satu Widget terbaik milik Flutter, yaitu Column Widget. Pengembangan aplikasi mobile dengan Flutter tidak terlepas dari widget-widget, maka dari itu penting buat siapa saja mempelajari Column Widget ini sebelum mengembangkan aplikasi Mobile dengan Flutter.
Apa itu Column Widget?
Column digunakan untuk menampilkan widget-widget secara vertical (dari atas ke bawah). Column merupakan salah satu widget yang sering digunakan programmer karena sebagian besar aplikasi membutuhkan direction vertical semisal untuk scroliing dan lain-lain
Constructor Column Widget
#1. mainAxixAlignment, berfungsi untuk mengontrol children widget yang ada di dalamnya dalam bentuk vertical.
Konsep mainAxixAlignment bisa Anda lihat melalui gambar ini:
Sedangkan cara untuk menggunakan mainAxixAlignment cukup mudah, contohnya:
#3. mainAxixSize, parameter ini dapat memberikan ruang pada Column, namun ruang yang digunakan merupakan ruang maksimal yang dapat Anda tentukan. Misalnya:
Column(mainAxixSize: MainAxixSize.max)
#4. textDirection. Parameter ini mirip dengan verticalDirection, tetapi sedikit berbeda di antara mereka. TextDirection digunakan dalam arah horizontal, tetapi verticalDirection digunakan dalam arah vertikal. Mereka berdua mengontrol arah awal gambar children widget.
Ada dua parament yang bisa digunakan, yaitu: ltr dan rtl. Â Lrt berarti mengalirkan text dari kiri ke kanan, sebaliknya.
#5. textBaseline, ada dua parameter di textBaseline yaitu alphabetic, merupakan garis horizontal yang digunakan untuk menyelaraskan bagian bawah dalam bentuk alfhabet. Sedangkan yang kedua yaitu ideografik, yaitu garis horizontal yang digunakan untuk menyelaraskan bagian bawah widget dalam bentuk ideografik.
#6. Children, berfungsi untuk memberikan ruang kepada widget-widget yang digunakan di dalam suatu column. Misalnya di dalam column tersebut kita bisa panggil widget Text, Input dll.
Contoh:
children:Â [ Â Â Â Â Container(Â Â Â Â Â Â Â height:Â 100, Â Â Â Â Â Â width:Â 100, Â Â Â Â Â Â color:Â Colors.blue, Â Â Â Â ), Â Â Â Â Container(Â Â Â Â Â Â Â height:Â 100, Â Â Â Â Â Â width:Â 100, Â Â Â Â Â Â color:Â Colors.yellow, Â Â Â Â ), Â Â Â Â Container(Â Â Â Â Â Â Â height:Â 100, Â Â Â Â Â Â width:Â 100, Â Â Â Â Â Â color:Â Colors.red, Â Â Â Â ), Â Â ], ),
Contoh Program Menggunakan Column Widget
import 'package:flutter/material.dart'; class ColumnExample extends StatelessWidget {   @override   Widget build(BuildContext context) {     return Scaffold(       appBar: AppBar(           title: Text('Column Example'),       ),       body: Center(       child: Row(         mainAxisAlignment: MainAxisAlignment.center,         crossAxisAlignment: CrossAxisAlignment.center,         children: [           Container(             height: 100,             width: 100,             color: Colors.blue,           ),           Container(             height: 100,             width: 100,             color: Colors.yellow,           ),           Container(             height: 100,             width: 100,             color: Colors.red,           ),         ],       ),       ),     );   } }
Hasilnya:
Demikianlah artikel mengenai Column WIdget ini. Semoga artikel ini dapat membantu Anda memahami Flutter dengan baik. Aamiin.
Itulah tadi informasi dari daftar poker online mengenai Tutorial Flutter #4 â" Column Widget oleh - seputarcoralpaintshop.xyz dan sekianlah artikel dari kami seputarcoralpaintshop.xyz, sampai jumpa di postingan berikutnya. selamat membaca.
Halo sahabat selamat datang di website seputarcoralpaintshop.xyz, pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar Tutorial Flutter #3 â" Perbedaan Stateless Widget dan Statefull Widget oleh - seputarcoralpaintshop.xyz, kami sudah mempersiapkan artikel tersebut dengan informatif dan akurat, silahkan membaca
Biasanya sebuah class di Flutter akan mengextends kedua State ini, yaitu Stateless Widget dan Statefull Widget. Masing-masing dari keduanya punya tugas dan fungsi yang berda-beda. Beberapa dari developer Flutter sering memadukan di antara keduanya.
Nah, langsung saja kita bahas lebih detail tentang keduanya â¦
Apa itu Stateless Widget?
Stateless Widget adalah widget yang tidak akan pernah berubah. Stateless Widget merupakan widget yang di-build hanya dengan konfigurasi yang telah diinisiasi sejak awal.
Misalnya kita membuat aplikasi berisi Text dengan kata âHello Worldâ. Kemudian aplikasi kita tidak punya fungsi untuk merubah kata tersebut. Dalam kasus  yang digunakan di sini adalah Stateless Widget.
Merupakan Widget yang dapat berubah-ubah secara dinamis. Jika dianalogikan Statefull Widget seperti sebuah teko yang berisi air, namun air tersebut bisa berubah-ubah. Misalnya di hari pertama si teko isinya air putih, lalu hari kedua isinya air the dan hari ketiga isinya kopi.
Jadi apapun Widget yang dapat berubah-ubah bisa disebut dengan Statefull Widget. Statefull Widget inipun bisa dikombinasikan dengan Stateless Widget. Karena seringkali kami mendapati kebutuhan aplikasi yang mengharuskan kombinasi di antara keduanya.
Contoh penerapan pada aplikasi di Flutter misalnya kita membuat sebuah aplikasi dimana jika setiap kita memencet icon â+â. Angka yang ada di tengah tampilan akan bertambah satu.
Contoh:
import 'package:flutter/material.dart'; class FirstApp extends StatelessWidget {   @override   Widget build(BuildContext context) {       return Scaffold(           appBar: AppBar(               title: Text('Flutter Demo'),           ),           body: Container(               child: NumberScreen(),           )       );   } } class NumberScreen extends StatefulWidget {   @override   _NumberScreenState createState() => _NumberScreenState(); } class _NumberScreenState extends State {   int number = 1;   @override   Widget build(BuildContext context) {     return Stack(       children: [         Center(             child: Text(                 this.number.toString(),                 style: TextStyle(                     fontSize: 30                 ),             ),         ),         Positioned(             bottom: 50,             right: 50,             child: FloatingActionButton(                 child: Icon(Icons.add),                 onPressed: () {                     setState(() {                         this.number += 1;                     });                 },             ),         )       ],     );   } }
Setelah Anda jalankan (running), maka hasilnya akan seperti ini:
Kesimpulan
Pada intinya Stateless Widget merupakan Widget yang tidak bisa berubah-ubah sedangkan Statefull Widget sebaliknya. Keduanya sangat mudah dipahami karena pengertiannya saling bertolak belakang. Penggunaan kedua widget ini sangat tergantung pada kebutuhan aplikasi. Dan seringnya, keduanya digunakan dalam satu file dart.
Semoga artikel ini bermanfaat. Salam #AnyoneCanCode
Itulah tadi informasi dari judi online mengenai Tutorial Flutter #3 â" Perbedaan Stateless Widget dan Statefull Widget oleh - seputarcoralpaintshop.xyz dan sekianlah artikel dari kami seputarcoralpaintshop.xyz, sampai jumpa di postingan berikutnya. selamat membaca.
Halo sahabat selamat datang di website seputarcoralpaintshop.xyz, pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar Tutorial Flutter #9 â" Mengenal dan Memahami Row Widget oleh - seputarcoralpaintshop.xyz, kami sudah mempersiapkan artikel tersebut dengan informatif dan akurat, silahkan membaca
Mengenal dan Memahami Row Widget di Flutter. Row widget merupakan salah satu widget yang paling banyak digunakan. Widget ini biasa digunakan untuk membentuk suatu blok yang bersifat horizontal. Di dalamnya, kita bisa menyisipkan beberapa widget di dalam bungkus property childrennya.
Kemampuan seperti itu bisa dimanfaatkan untuk membuat slide, membuat blok-blok tersusun dan masih banyak hal lainnya. Oleh sebab itu, dalam membangun aplikasi mobile menggunakan Flutter, Row Widget begitu powerful dan siap digunakan.
Perhatikan gambar di bawah ini:
Melalui gambar di atas kita dapat melihat blok berwarna tersebut membentang secara horizontal. Selain itu Row widget memiliki beberapa property yang bisa digunakan seperti mainAxixAlignment start, center, end, spaceBetween, scapeEvenly dan spaceAround.
Masing-masing dampak penggunaan valuenya nampak jelas pada gambar di atas.
Sekarang, apakah sudah siap untuk mempelajari Row Widget?
Mulai dari konsep ini:
Row(    children: [    // widget here   ], )
Blok-blok yang ingin kita buat berada di dalam children Row. Kita bisa memasukan widget yang sesuai dengan aplikasi yang mau dibangun. Dan pastinya perlu diteliti apakah widget yang digunakan cocok pada Row atau tidak.
Agar pemahaman kita terhadap row widget ini semakin matang, mari kita coba dengan membuat contohnya seperti gambar di bawah ini:
Letâs go!
Step #1 â" Buat StatelessWidget
Alasannya sederhana, kita tidak sedang membicarakan widget yang dinamis. Jadi kita buat Stateless saja sebagai contoh.
import 'package:flutter/material.dart'; class RowExample extends StatelessWidget { @override Widget build(BuildContext context) { return Scaffold( // Kode here ); } }
Step #2 â" Tambahkan Padding dan Row
Padding berfungsi untuk memberikan jarak antara border dan content. Pada contoh ini saya menggunakan top untuk memberikan jarak antar contoh dan appBar.
Pada step ini container saya butuhkan untuk membuat blok tertentu dengan masing-masing ukuran yang sama dengan gambar yang berbeda.
import 'package:flutter/material.dart'; class RowExample extends StatelessWidget {   @override   Widget build(BuildContext context) {     return Scaffold(       appBar: AppBar(         title: Text("Row Example"),       ),       body: Padding(         padding: const EdgeInsets.only(top: 20),         child: Row(           children: [                       Container(               color: Colors.blue,               height: 100,               width: 100,             ),             Container(               color: Colors.yellow,               height: 100,               width: 100,             ),             Container(               color: Colors.green,               height: 100,               width: 100,             ),           ],         ),       ),     );   } }
Step #4 â" Tambahkan Text dan Style
Text dan style bertujuan untuk memberikan text pada masing-masing container.
import 'package:flutter/material.dart'; class RowExample extends StatelessWidget {   @override   Widget build(BuildContext context) {     return Scaffold(       appBar: AppBar(         title: Text("Row Example"),       ),       body: Padding(         padding: const EdgeInsets.only(top: 20),         child: Row(           children: [                       Container(               color: Colors.blue,               height: 100,               width: 100,               child: Center(child: Text("Kolom 1", style: TextStyle(color: Colors.white, fontSize: 20),),),             ),             Container(               color: Colors.yellow,               height: 100,               width: 100,               child: Center(child: Text("Kolom 2", style: TextStyle(color: Colors.white, fontSize: 20),),)             ),             Container(               color: Colors.green,               height: 100,               width: 100,               child: Center(child: Text("Kolom 3", style: TextStyle(color: Colors.white, fontSize: 20),),)             ),           ],         ),       ),     );   } }
Step #5 â" Final Project
Sebenarnya pada step 4 kita sudah mencapai final project. Sekarang kita coba tambahkan class RowExample di main.dart.
// import import 'package:flutter/material.dart'; import 'package:latihan/row_example.dart'; // Kode here home: RowExample(),
Kesimpulan
Mengenal dan memahami Row Widget di kesempatan kali ini cukup mudah. Tutorial saya sampaikan dengan sedetail mungkin sambal berharap kita bisa mempraktikkannya dengan mudah.
Aamin.
Selamat belajar.
Itulah tadi informasi mengenai Tutorial Flutter #9 â" Mengenal dan Memahami Row Widget oleh - seputarcoralpaintshop.xyz dan sekianlah artikel dari kami seputarcoralpaintshop.xyz, sampai jumpa di postingan berikutnya. selamat membaca.